Mengintip Koleksi Bonsai Warga
Rela Blusukan Tebing, Tempat Ekstrem, agar memperoleh koleksi Bonsai
Belakangan, Anggota komunitas penggemar bonsai di Lombok Timur khususnya kian bertambah. Itu seiring makin tinggi animo masyarakat menggemari bonsai. Bonsai, jadi primadona baru banyak digemari dan dikoleksi.
Salah satunya oleh warga bernama Haryadi akrab disapa ketus bonsai, dikalangan penggemar bonsai
Kecintaan dan kegemaran terhadap bonsai, membuat Haryadi mengoleksi puluhan bonsai. Beragam jenis, ukuran dan motif.
Ia sangat paham dan mengerti terkait pemeliharaan dan perawatan detail bonsai.
Seluk beluk bonsai sudah dipelajari dan diamati sejak 2005 lalu.
Baginya, mengoleksi dan memelihara bonsai tidak terlepas dari chemistry bonsai dan pemiliknya.
“Bonsai sudah jadi bagian hidup saya,” katanya, ditemui tempat tinggal di Masbagik, Lombok Timur.
Ia memiliki puluhan koleksi bonsai. Pengetahuan dan pemahaman tentang Bonsai, membuat dirinya cukup dikenal dikalangan komunitas penggemar bonsai.
Ia pun jadi salah satu inisiator terbentuk komunitas penggemar bonsai Kaki Rinjani. Yakni salah komunitas penggemar bonsai di Lombok paling banyak anggotanya.
Dituturkan, koleksi bonsai dimiliki itu banyak diperoleh perjuangan tidak mudah.
Mereka harus turun ke tebing-tebing curam, blusukan ke luar masuk hutan, berburu ke pinggir laut dan tempat ekstrem lainnya.
Pasalnya, banyak jenis bonsai menarik dan mahal, itu hanya tumbuh di daerah lokasi sulit dijangkau dan bahkan terkesan ekstrem. Misalnya, ditebing curam, pegunungan bahkan di dasar laut.
“Memperoleh bonsai itu penuh perjuangan,” terangnya.
Untuk di Pulau Lombok, beragam jenis bonsai relatif tumbuh di daerah misalnya Lombok Timur bagian selatan yakni di Jerowaru, dan kaki gunung Rinjani.
Ia pun sering blusukan keluar masuk hutan di wilayah Kalimantan dan Papua. Karena sejumlah bonsai jenis tertentu tumbuh di dalam hutan.
Bonsai cukup tahan segala jenis cuaca dan iklim sekitarnya.
Pemeliharaan dan perawatan bonsai tidak terlalu ribet. Terpenting bonsai diberikan air cukup dan pupuk memadai.
Dengan diberikan air cukup dan pupuk, bonsai itu akan bisa bertahan hidup disegala lingkungan.
“Ini kelebihan bonsai,” ucapnya.
Harga bonsai pun bervariasi. Makin rumit dan sulit pembentukan motif batang bonsai. Maka harga bonsai itu relatif makin mahal.
Beragam motif dan variasi bentuk bonsai, pada batang bisa dilakukan manual.
Dengan motif dan variasi pada batang, dan daun, akan terlihat bonsai itu makin menarik dan cantik.
Ada bonsai ukuran 15 sentimeter hingga 1 meter.
Harga bonsai pun cukup bervariasi. Dari harga ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah.
“Ada teknik khusus juga dalam membentu motif pada batang bonsai,” imbuhnya.
Butuh keahlian khusus terkait hal itu. Sehingga motif dan ukiran bentuk diperoleh batang bonsai bisa makin indah dan menarik.
Beragam jenis bonsai dikeloksi saat ini ; Serut, Masam Jawa, Vikus, Timek, Beringin dolar, betinggi cucuk merah, gelok ki manto dan lainnya.
Bagus atau tidak bonsai itu, bisa dilihat dari bentuk pohon, karakter ketuan, akar, getak dasar, pohon cabang anak ranting dan cucu.
Itu juga akan berpengaruh terhadap tingkat kualitas harga beli dan jual bonsai tersebut.
Acap kali dibutuhkan imaginasi kuat dalam membentuk motif dan ukuran pada batang bonsai.
Menurutnya, saat ini bonsai lagi booming. Penggemar bonsai makin banyak. Kolektor bonsai pun makin meningkat.
Sehingga banyak orang bersaing keras dan berani merogoh kantong lebih, agar bisa memperoleh bonsai berkualitas dan mahal.
“Dengan bonsai ini kita belajar kembali kepada alam,” pungkasnya.**
f-
Indah dan Mahal : Salah satu warga sedang melihat-lihat koleksi bonsai dimiliki oleh Haryadi atau dikalangan penggemar bonsai disapa-ketus Bonsai, tempat tinggal di Masbagik, Lombok Timur.
Belum ada Komentar untuk "Mengintip Koleksi Bonsai Warga"
Posting Komentar