Mitan Langka, Pemprov dan DPRD NTB Surati Kementerian ESDM


Mataram– Menyusul terjadinya keresahan dan kepanikan di Masyrakat, akibat dikuranginya pasokan Minyak Tanah (Mitan), Pemprov NTB dan DPRD NTB akan menyurati Kementerian ESDM dan Kementerian BUMN, meminta untuk ditunda sementara pengurangan pasokan (Mitan) ke Pasaran, Sampai proses konversi Mitan ke Gas LPG berlangsung secara optimal. 

 Demikian, Point penting hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi II DPRD Provinsi NTB, Pemprov. NTB yang diwakili Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Perdagangan dan Industri, Biro Ekonomi Setda NTB, dan Pertamina. 

“Pengurangan pasokan Mitan, harus kita lakukan sebesar 80 %, Menyusul telah terdistribusinya tabung Gas LPG ke masyrakat sebesar 80 % dari jumlah kuota 575 ribu tahap perdana paket tabung Gas LPG untuk masyrakat lombok,” ujar Herry Wicaksono, SR Retail Gas Pertamina Bali Nusra, pada RDP di kantor DPRD NTB, Senin (13-6-2011). 


 Menurutnya, Pengurangan pasokan Mitan ke Pasaran, sesuai dengan aturan konversi yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “ Kami (red.pertamina) hanya melaksanakan aturan konversi yang dibuat kementerian ESDM dan BUMN,” imbuhnya. 


 Ditambahkannya, Pengurangan pasokan Mitan oleh Pertamina ke pasaran tidak bisa ditunda, tanpa rekomendasi dari Menteri ESDM dan BUMN, untuk itu,

 Dia menyarankan Pemprov NTB dan DPRD NTB untuk bersurat kepada Menteri ESDM dan BUMN, Meminta Pertamina untuk menunda pengurangan pasokan Mitan ke pasaran wilayah lombok. Terkait usulan tersebut, disambut baik Pemprov. NTB dan DPRD NTB. 

Untuk itu, Pemprov NTB dan DPRD NTB sepakat pada Rabu (15-6-2011) akan mengantarkan langsung surat permintaan ditundanya sementara pengurangan pasokan Mitan ke kementerian ESDM dan BUMN.

Belum ada Komentar untuk "Mitan Langka, Pemprov dan DPRD NTB Surati Kementerian ESDM"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel