Isu Wahabi Jadi PR Kada Kedepan
MATARAM—Kasus video ujaran kebencian dilakukan oknum ustad Wahabi, yang berimbas terhadap ada penyerangan terhadap pondok pesantren (Ponpes) Assunah di Bagek Nyaka, Aikmel, Lombok Timur dinilai sebagai pekerjaan rumah siapapun nanti kepala daerah terpilih di pilkada serentak 2024. Baik di pilkada Lombok Timur dan pilkada NTB.
Kepala daerah terpiliih di pilkada 2024 kedepan, harus mampu mengajak dan merangkul kelompok maupun paham manapun agar dalam menyampaikan materi dakwahnya, tetap mengedepankan kesantunan dan kearifan.
Dengan tidak mendiskreditkan, mencela dan menghina pandangan maupun paham kelompok lainnya.
“ Ini jadi PR tersendiri bagi siapapun nanti kada terpilih, baik di pilkada Lotim dan pilgub NTB,” kata pengamat politik UIN Mataram, Dr Kadri, kepada Radar Lombok, kemarin.
Dia menilai, potensi ada konflik aliran keagamaan di Lotim terbilang cukup tinggi.
Selain ormas terbesar di NTB berpusat di Lotim yakni NW dan NWDI. Terdapat juga kelompok lainnya, yang juga berpusat di Lotim. Misalnya Wahabi yang berpusat di Bagek Nyaka, Kelompok Abu Jibril ada tirpas korleko dan kelompok lainnya.
Dengan kondisi itu, memang sangat rentan menimbulkan ada gesekan ditengah masyarakat.
“ Ini jadi PR tersendiri bagi kada, agar siapapun itu menyampaikan dakwah dengan arif dan bijak,” paparnya.
Menurutnya, apa terjadi di Bagek Nyaka itu tidak bisa dilihat satu atau dua minggu terakhir ini.
Tetapi ada potensi konflik atau gesekan di masyarakat, yang terakumulasi dengan ada kasus tersebut.
Sehingga semestinya, kata dia, kepala daerah dan perangkat pendukungnya, sejak awal harus bisa mendetiksi terkait kemungkinan meledak potensi konflik aliran keagamaan.
“Persoalan ini tidak bisa disepelekan,” paparnya.***
f- Bupati Lotim Sukiman Azmi orasi di depan para demo protes penghinaan makam keramat dilakukan oknum ustad Wahabi.
Belum ada Komentar untuk "Isu Wahabi Jadi PR Kada Kedepan"
Posting Komentar