Suka Duka Bekerja di Perhotelan
Usir Stres dan Bosan, Dengan Mendengarkan Lagu
Bekerja diperhotelan tidak seenaknya dibayangkan. Dituntut bekerja profesional dan ekstra. Seperti dilakoni oleh Muhammad Assandi, yang bekerja di salah satu hotel bintang lima di kota Mataram.
Assandi, tampak sedang sibuk merapikan dan menata kursi. Dia mengecek dan memeriksa teliti satu per satu. Apa yang ada diruangan itu, tak luput dari pengawasannya.
Dia ingin memastikan semua sudah sesuai rencana. Kepuasan pelanggan adalah menjadi prioritas dirinya.
Sehingga dirinya harus memberikan pelayanan maksimal terhadap pelanggan yang memakai hotel tempat dirinya bekerja.
“ Ada kepuasan tersendiri, jika pelanggan puas,” kata pemuda asal Batukliang, Lombok Tengah.
Dengan moto yang selalu dipegang, yakni kepuasan pelanggan jadi utama. Dalam bekerja dirinya, harus dituntut bekerja profesional, dan cekatan.
Bekerja di sektor perhotelan tidak segampang dan seenaknya dibayangkan. Mereka harus mengedepankan profesionalisme dalam bekerja.
Dengan mengedepankan profesionalisme, diharapkan tempat bekerja dan pengguna jasa hotel bisa puas.
“ Kita dituntut harus profesional dalam bekerja,” ucapnya.
Assandi sendiri bekerja di sektor perhotelan sudah hampir satu tahun lebih. Saat ini dirinya bekerja di salah satu hotel bintang lima terletak di pusat kota Mataram.
Dia menuturkan, pada awalnya terjadi pandemi Covid-19, hotel tempat dirinya bekerja terpaksa tutup. Itu akibat tidak ada tamu hotel. Para karyawan pun di PHK. Dia pun terpaksa mengganggur. Saat itu ia bekerja di salah satu hotel dikawasan Senggigi, Lombok Barat.
Seiring dengan mulai pulihnya kondisi perhotelan. Aktivitas perhotelan di kota Mataram dan sekitarnya mulai menggeliat.
Dia pun kembali bekerja di salah satu hotel di pusat kota Mataram. Dia bertugas dibagian bangeut.
Dengan tugas dan tanggung jawab tersebut, dia harus memastikan pelayanan yang telah direncanakan dan dibooking sebelumnya oleh pengguna jasa hotel. Baik meliputi jamuan makan, minum, dan lengkap dengan ruangannya.
“ Ini jadi tugas dan tanggung jawab saya sehari-hari,” bebernya.
Dia relatif dalam sehari bekerja selama 8 jam, dengan gaji dihitung per hari sebesar Rp 87 ribu. Rata-rata lembur per hari tiga jam. Aktivitas pekerjaan yang relatif padat, acap sekali menimbulkan kebosanan dan stres.
Jika sudah diserang rasa bosan dan stres. Dia pun memiliki kiat tersendiri untuk mengusir stress dan kebosanan tersebut.
Mendengarkan lagu favorit, jadi kiat dirinya mengusir stres dan rasa bosan. Dengan begitu, diharapkan mood kerja bisa tetap terjaga.
“ Menikmati pekerjaan juga penting, untuk mengusir rasa bosan dan stress,” pungkasnya.**
Belum ada Komentar untuk "Suka Duka Bekerja di Perhotelan"
Posting Komentar