Irsadul Asror, Inovasi Printer 3D Rakitan Limbah

 


Modal Kreatifitas, Butuh Dukungan Dana Pengembangan


Alumnus mahasiswa STMIK Anjani ini akan mewakili kabupaten Lombok Timur ke tingkat provinsi NTB, sebagai Pemuda Pelopor bidang inovasi teknologi tahun 2021.

Dengan karya inovasi teknologi diciptakan yakni Printer 3D rakitan dari limbah. Seperti apa printer 3D hasil karya tersebut?

-----------
Ahmad Yani--Lombok Timur
--------

Asror menunjukan cara kerja printer 3D yang dirakit dari bahan limbah elektronik tersebut.

Cara kerja dari printer rakitan itu cukup sederhana. Tinggal menghubungkan komputer, kemudian memilih bahan mau dicetak. Bahan siap tercetak.

Tapi siapa sangka. Printer 3D itu sebagian besar komponen berasal dari rakitan limbah elektronik.

Dia menuturkan, Pembuatan printer 3D rakitan itu dimulai sejak tahun 2018 lalu. Dengan otodidak, dan dipadukan ilmu pengetahuan komputer yang diperoleh kampus, serta kreatifitas.

Asror pun memulai mencoba perakitan printer tersebut.

Menurutnya, printer hasil pabrikan di Indonesia terbilang harga cukup mahal. Bahkan khususnya di NTB masih minim tentang Informasi Teknologi (IT) untuk printer pabrikan tersebut.

" Printer 3D rakitan saya bisa jadi alternatif," katanya, kepada Radar Lombok, kemarin.

Dengan uang saku dimiliki, Asror membeli berbagai peralatan sebagai komponen penunjang.

Sebagian besar komponen penunjang adalah gabungan limbah elektronik dan besi.

Limbah elektronik dan besi yang kemudian dirakit sebagai poros utama printer 3D tersebut.

Eksprimen dan uji coba printer rakitan itu dilakukan selama hampir dua tahun. Tak terhitung kegagalan dialami dalam uji coba.

Kegagalan itu tak membuat dirinya patah semangat. Ia kemudian mencoba  ubah beberapa program dan komponen penunjang lainnya.

Sehingga dilakukan penyesuian bahan limbah dan gabungan komponen elektronik yang diperlukan.

Ketika ada komponen yang tidak maksimal bekerja dalam proses uji coba, Ia berusaha mencari tahu titik kekurangannya dan setelah di temukan permasalahan yang masih ada, dirinya berusaha melakukan perbaiki agar lebih maksimal.

Terkadang sampai ganti komponen yang sudah terpasang di karenakan tidak maksimal kinerjanya.

Itu butuh ketelitian tinggi dan inovasi yang maksimal. Hasil mulai terlihat. Kendati di tahun pertama uji coba hasil belum maksimal. Tetapi saat ini hasil cukup baik.

Printer 3D rakitan itu tidak kalah dari produksi pabrikan.

" Printer rakitan saya tidak kalah dari pabrikan," ungkapnya.

Keterbatasan dana memaksa dirinya harus menggunakan bahan sisa sebagai komponen penunjang.

Misalnya, Untuk bed prinnya menggunakan kayu triplek dan potongan-potongan akrilik yang disambung menggunakan lem.

Kendati printer rakitan sederhana. Dia menegaskan, printer rakitan punya keunggulan tersendiri yakni dalam menghasilkan cetakan, pola apapun dan miniatur apapun bisa di buat dengan printer 3D.

Tentu kalau dari segi kinerja masih tidak bisa di samakan dengab printer 3D pabrikan.

Selain itu, dari sisi ekonomis akan membuat kerajinan aksesoris yang di buat dari printr 3D dan bisa di pasarkan/di jual, seperti miniatur.

" Printer 3D ini bisa jadi alternatif ditengah tinggi harga printer 3D produksi pabrikan," imbuhnya.

Dalam pengembangan printer 3D rakitan itu kendala modal jadi keterbatasan utama dimilikinya.

Kendati demikian. Dia bertekad akan terus mengembangkan dan melakukan riset dan inovasi terhadap printer 3D rakitan tersebut.

Misalnya, Saat ini printer 3D masih menggunakan 1 warna tinta. Kedepannya akan melakukan inovasi dan pengembangan agar printer itu bisa beroperasi dengan 3 tinta.

Sebab itu, Asror butuh butuh ada dukungan dan support dari semua pihak terutama pemerintah, agar iabisa terus menyempurnakan dan mengembangkan printer 3D rakitan tersebut.

" Kendala utama untuk pengembangan dan penyempurnaan adalah keterbatasan dana," tandasnya.

Dia juga menambahkan,  Dari sisi pengetahuan, akan terus melakukan sosialisasi dan memberikan edukasi kepada pelajar, mahasiswa, pemuda dan masyarakat pada umumnya terkait dengan inovasi teknologi yang berkaitan dengan printr 3D tersebut.

Dikarenakan banyak mahasiswa yang tertarik dan ingin mendalami inovasi teknologi tersebut.

" Bahkan ada juga yang langsung datang belajar ke rumah," pungkasnya.***

F -

Inovasi Teknologi ; Irsadul Asror, menunjukan printer 3D rakitan sendiri. Printer rakitan bisa jadi alternatif ditengah tinggi harga printer produksi pabrikan.

Belum ada Komentar untuk "Irsadul Asror, Inovasi Printer 3D Rakitan Limbah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel