Dedikasi Diri Jaga Ekosistem Laut
Mereka Dedikasi Diri Jaga Keseimbangan Ekostem Laut
Menjelang sore, saat matahari mau tenggelam diperaduan diufuk barat. Nampak sekelompok pemuda teroganisir dan cekatan, membersihkan kawasan pesisir pantai di kawasan Labuhan Lombok dari sampah.
Sampah berserakan dipinggir kawasan pantai, dipungut dan dikumpulkan di satu lokasi. Sampah dikumpulkan beragam. Mulai sampah plastik, botol, ban bekas, dedaunan dan beragam lainnya.
Sampah itu sebagian besar terbawa arus air laut. Terbawa ombak ke tepi pantai.
Mereka tergabung dalam kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Kayangan Indah Maritim Labuhan Lombok.
Tak hanya jaga kebersihan kawasan pantai dari sampah berserakan dan menumpuk. Mereka juga punya andil dan peran sangat besar menjaga dan mempertahankan pemeliharaan dan kelestarian terumbung karang di kawasan pantai Labuhan Lombok.
Memelihara dan melestarikan terumbung karang , adalah yang paling utama dalam menjaga dan mempertahankan keseimbangan ekosistem laut di kawasan tersebut.
Ruliandika, jadi salah satu pentolan utama pokdarwis Labuhan Lombok.
Dia mengambil inisiatif dan tergerak mempertahankan dan jaga keseimbangan ekosistem laut.
Dengan abdikan dan dedikasi diri bagi pemeliharaan, perawatan dan pengawasan terhadap terumbu karang di kawasan pantai tersebut.
“Sejak tahun 2013, saya mulai proses penyelematan terumbu karang di kawasan pantai Labuhan Lombok,” kata Ruliandika.
Kiprah, sepak terjang dan dedikasi Ruliandika terhadap penyelamatan terumbu karang dikawasan itu, membuat dirinya terpilih sebagai pemuda pelopor bidang kelestarian lingkungan tingkat provinsi NTB pada tahun 2019 lalu.
Berangkat dari keprihatinan terhadap banyak terumbu karang mengalami kerusakan di kawasan tersebut, membuat dirinya mengambil inisiatif dan bergerak sendiri bekerja melakukan penyelamatan dan pemeliharaan terumbu karang.
Rusak terumbu karang, sudah pasti dampak terhadap hilang keseimbangan ekosistem laut. Terumbu karang jadi salah satu daya tarik keindahan bawah laut kawasan pantai Labuhan Lombok.
Terumbu karang, hal paling penting dalam jaga, lestarikan dan keseimbangan ekosistem laut.
Dengan rusak dan hilang keseimbangan ekosistem laut. Daya tarik keindahan bawah laut pun jadi hilang dan sirna.
“Terumbu karang penting dalam jaga dan pertahankan populasi ikan di kawasan tersebut,” ungkapnya.
Sadar tak bisa terus bekerja sendiri. Ruliandika pun bersama teman-teman membentuk organisasi Padak Berisik.
Mereka secara teroganisir, terpadu dan terencana melakukan penyelamatan terumbu karang.
Jaga, Merawat dan lestarikan keseimbangan ekosistem laut, tidak hanya mengedepankan aspek di dalam lingkungan laut semata.
Tetapi pihaknya aktif memberikan sosialisasi, edukasi dan pencerahan terhadap masyarakat sekitar betapa penting jaga, lestarikan dan pertahankan keseimbangan ekosistem laut dikawasan tersebut.
Tak dipungkiri. Sering kali kerusakan terumbu karang dan hilang kelestarian serta keseimbangan ekosistem laut, akibat ulah dari oknum-oknum masyarakat sekitar kawasan belum tersadarkan betapa penting jaga dan mempertahankan kelestarian terumbu karang.
“Masyarakat sekitar juga harus kita libatkan dalam jaga dan pertahankan kelestarian dikawasan tersebut,” imbuhnya.
Bukan tanpa kendala dan hambatan, apa dilakukan oleh Ruliandika dan teman-teman tersebut.
Frekuensi menjaring dan menangkap ikan dengan pukat harimau dan pengeboman di kawasan itu maraK, beberapa tahun terakhir ini.
Aktivitas pengeboman ikan dikawasan itu banyak membuat kerusakan terumbu karang.
Ruliandika dan teman-teman makin tertantang menyelesaikan persoalan itu. Sejak tahun 2018, Ruliandika dan teman-teman tergabung di Pokdarwis Kayangan Indah Maritim, menentang penangkapan ikan dengan cara pengeboman.
Efek sangat luar biasa terhadap kerusakan dan hilang ekosistem laut. Butuh waktu lama proses rehabilitasi dan pemulihan. Tentu juga biaya tak kecil.
Peluang wisata dengan menawarkan keindahan ekosistem laut dikawasan itu akan sirna. Ruliandika dan teman-teman pun tak tinggal diam.
“Ini tantangan terberat kami,” ucapnya.
Bahkan, konsekuensi dihadapi dirinya dan teman-teman itu, Mereka acap kali mengalami teror dan intimidasi dari oknum-oknum tertentu di masyarakat merasa kepentingan terganggu.
Ruliandika dan teman-teman bekerja dan menghalau, agar tidak ada aktivitas penangkapan ikan dengan pengeboman.
Tetapi dirinya sadar bahwa pasti ada konsekuensi harus dilakoni dari aktivitas menentang pengeboman ikan tersebut.
Dia tak surut dan gentar barbagai intimidasi. Tetap melangkah. Alhasil. Banyak pihak juga sudah mulai turut berikan dukungan dan support terhadap aktivitas dilakukan dirinya dan teman-teman dalam menentang penangkapan ikan dengan pengeboman ikan dan jaring pukat harimau.
Pihaknya pun terus memberikan sosialisasi dan penyadaran betapa banyak penangkapan ikan pengeboman.
Dengan harapan, aktivitas penangkapan ikan dengan pengeboman dan jaring pukat harimau bisa merusak terumbung karang dan ekosistem laut, bisa berkurang.
“Tapi ini jadi PR kami kedepan,” pungkasnya.**
Belum ada Komentar untuk "Dedikasi Diri Jaga Ekosistem Laut"
Posting Komentar