Kaum Muda Politik di Pusaran Korupsi

Penulis : Ahmad Yani (Alumni Mahasiswa Ekonomi Universitas Mataram). 

 Perubahan untuk Masa depan bangsa yang lebih baik dapat diperjuangkan melalui berbagai sarana, dan tidak terkecuali melalui Politik. Artinya dalam sebuah Negara demokratis seperti Indonesia, Perubahan yang paling dianggap efektif untuk dilakukan dengan menggunakan Partai Politik. Pasalnya, Partai Politik adalah lembaga yang paling legitimate dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan yang terkait kepentingan Publik. 

 Dalam setiap perubahan zaman, Pemuda selalu menjadi tulang punggung sebuah perubahan. Apakah perubahan ke arah yang lebih baik, atau justru sebaliknya. Pasca tumbangnya rezim otoritarian orde baru di bawah tampuk kekuasaan soeharto atau masa reformasi. Dimana era ini, ditandai dengan iklim politik yang terbuka. Keran suara yang dulu tersumbat kini mengalir dengan lancar. Dengan kenyataan tersebut, Kaum muda memiliki peluang untuk merebut estafet kepemimpinan bangsa dan Negara melalui jalur partai politik. 

Maka itu, berbondong-bondonglah Aktivis Muda yang turut serta menumbangkan rezim korup soeharto ke dalam struktur kekuasaan. Tentunya aktivitasnya dilatar belakangi untuk melakukan perubahan terhadap kehidupan bangsa dan Negara, sebut saja ada nama Muhaimin Iskandar, Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng dan sederet nama lannya, yang penulis sebut sebagai Kaum Muda Politik. 13 tahun pasca reformasi, Apakah keberadaan Kaum Muda Politik telah ikut serta mewarnai zaman? Ataukah hanya Buih di dalam Arus Perubahan?, meminjam ungkapan Indra Jaya Piliang. 

 Dalam Perkembangannya, Ada sebuah ekspektasi yang tinggi dari Rakyat termasuk dari Penulis sendiri Kaum Muda Politik akan mampu untuk melakukan terobosan baru untuk peningkatan kesejahteraan rakyat. Pasca terpilihnya orang-orang Muda menjadi Pimpinan Partai Politik.. Ada Anas Urbaningrum yang menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Sebuah Partai Politik terbesar di tanah Air, dan Pemenang Pemilu 2009. Tercatat Anas Urbaningrum adalah Ketua Umum PB HMI. Sebuah Organisasi Kemahasiswaan Islam tertua dan terbesar di tanah Air, Anas dengan organisasi yang dipimpinnya pada tahun 1997 mampu untuk menggerakkann ribuan anak muda untuk turun jalan menyerukan perubahan secara mendasar dan menuntut soeharto mundur dari tahta kepresidenannya yang telah di pegang 32 tahun.

 Kaum Muda yang cukup Moncrong Karir Politiknya juga, Muhaimin Iskandar. Cak Imin Panggilan Khas Muhaimin Iskandar menjadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan menjabat sebagai Menteri tenaga kerja dan transmigrasi. Tercatat Muhaimin Iskandar Ketua Umum PB PMII. Sebuah Organisasi Kemahasiswaan Islam yang cukup besar yang berafiliasi dengan Organisasi Massa Islam terbesar di tanah Air yaitu Nadhlatul Ulama (NU). Cak Imin menjadi salah satu Anak Muda yang memimpin kawan-kawannya untuk turun ke Jalan tahun 1997 untuk menggulingkan kekuasaan rezim otoritarian soeharto.

 Tetapi dalam Konteks saat ini, Mereka yang dulu gagah berani pada pergerakan 1997 untuk turun ke jalan berdemonstrasi untuk meruntuhkan kekuasaan tirani orde baru yang telah berkuasa selama 32 tahun. Kini menjadi sebuah Ironi, Kaum Muda Politik yang seharusnya bisa menjadi lokomotif perubahan dan pencerahan bagi masa depan bangsa dan Negara yang lebih baik. Malah, Menjadi sorotan Media Massa dan Publik di tanah Air bukan karena kegigihan dan terobosannya dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Tetapi karena terjerat dalam praktik pusaran korupsi yang dulu mereka lawan. Bagaimana Pun mereka adalah Representasi Anak-anak Muda yang memilih jalur Politik. Kredibilitas Kaum Muda Politik dalam Kasus Politik yang menjerat mereka menjadi pertaruhannya.

 Jawabannya, Kaum Muda Politik hanya menjadi buih dalam Arus Perubahan. Kaum Muda yang dulu ikut serta melahirkan era reformasi yang kini masuk dalam Jajaran Partai Politik dan Birokrasi, Belum mampu membawa angin perubahan yang signifikant. Mereka belum mampu membawa aura positif terhadap kelompok tua yang menjadi bagian dari persoalan bangsa yang lebih dominan. Sebaliknya yang terjadi Kaum Muda Politik Justru terbawa Arus dalam pusaran Korupsi dan menjadi bagian dari inti masalah bangsa dan Negara.

 Semua ini terjadi disebabkan, Idealisme, orientasi dan komitmen perjuangan telah melenceng. Artinya Berpolitik bukan sebagai alat perjuangan untuk menegakkan kebenarann dan memperjuangkan kepentingan rakyat, tetapi hanya menjadi sarana untuk meraih kekuasaan semata dan meraih kekayaan materi. Empuknya Kekuasaan, Hedonistik, kekayaan yang melimpah terbukti mampu telah merontokkan Idealisme, Semangat Juang, Komitmen, dan orientasi perjuangan, yang dulu mereka miliki ketika Mahasiswa. 


Sehingga mereka menjadi gelap Mata menghalalkan segala cara untuk memanfaatkan Amanah yang diberikan kepada mereka untuk kepentingan Pribadi, kelompok dan krooni-kroninya. Apakah dengan Kondisi tersebut, Rakyat akan masih memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap Kaum Muda Politik untuk bisa melakukan pencerahan dan perubahan. Penulis secara pribadi tidak yakin. Pasalya belitan korupsi berada dalam Pusaran Kaum Muda Politik : Anas Urbaningrum, Muhaimin Iskandar, Nazaruddin, Angelina Sondhak, dan namanya lainnya. Rakyat akan berpikir, Mampukah Perubahan dan pencerahan itu dilakukan oleh orang-orang yang terlibat dalam arus masalah perubahan itu sendiri??tetapi, semoga Waktu yang akan menentukannyya.

Belum ada Komentar untuk "Kaum Muda Politik di Pusaran Korupsi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel